Aku melangkah hati-hati ditengah guyur hujan, dan diantara batu pijakan. Antara menghindari selip dan berusaha menikmati air mata yang tersamar oleh air.
Terima kasih hujan...
Bukit bintang di ujung mata lembap, ditemani bukit tua keramat yang besok bakalan aku daki bersama para amigo, begundal-begundal yang pantang titip absen.
Terima kasih kecamatan, pesona dari isi wilayahmu yang menemani skripsi ku kelak, adalah sayatan luka berlangit rindu, diantara bintang.
-Senna
***
Ku tutup lembar diaryku, sambil memandangi weker dan kalender partai di dinding, notifikasi menyala begitu posesif...
"anjir, mantan aing geus dipanto!"
⚠️WARNING. THIS BOOK CONSIDERED FOR 19+. PLEASE BE WISE!
_____
Blurb :
Gabriella Aphrodite Ciero, Orang-orang terdekatnya sering memanggilnya Gabbie. Selain suka kucing dan memasak gadis itu juga suka memperhatikan sahabat Kakaknya, Ares Lucian Mateo. Gabbie tidak pernah tidak terpesona dengan ketampanan dan karisma pria itu. Tapi sayangnya pria itu tak begitu memperhatikannya dan hanya menganggapnya sebagai adik dari sahabatnya.
Hingga akhirnya malam itu terjadi. Malam yang tidak akan pernah Gabbie lupakan.