Gadis yang baru saja hijrah dari kehidupan lalu yang abu itu bernama Humaira. Ia mengenal cinta setelah berada di sebuah pesantren di Tasikmalaya yang jauh dari rumahnya. Setiap hari ia mencoba melupakan benih yang bertaburan dalam dirinya. Mengembalikan rasa yang sesungguhnya hanya untuk Allah. Namun, ia gagal. Pria yang dikenal baik di pesantren itu justru malah merusak masa depan. Otaknya hancur. Tak berfungsi sebagaimana mestinya lagi. Ketika ingin melupa, ada alasan untuk melupa. Cinta dan kebersamaan. Mereka terlanjur larut dalam kebersamaan yang tak diketahui siapapun kecuali Allah. Mereka mengukir cinta kembali dengan suci meski telah ternodai. Hingga berujung pada satu titik temu. Karya @deaWidiaa