"Cepat banget panggilan dari dia kamu terima. Terus, kapan kamu nerima saya?"
"Ha?" Gue gak salah dengar? Si bapak lagi ngode untuk gue nerima dia, nih?
"Iya. Kapan kamu nerima saya?"
"Aduh, Pak. Jangan ngomong gitu, dong. Ini masih di area kampus, lho. Gak enak tau kalau didenger sama mahasiswa lainnya, atau para rekan Bapak."
"Lah, emang apa salah saya untuk menagih hal yang harus saya jalankan?"
"Tapi, Pak. Tempatnya gak elit banget. Masa di dekat toilet gini, sih?"
"Jadi, kamu maunya di tempat seperti apa? Supaya kamu mau nerima HUKUMAN dari saya!"
Gubrak....
"Nerima hukuman dari Bapak?"
"Iya! Hukuman karena sudah tiga kali kamu telat masuk di kelas saya, lalu sudah lima kali kamu tidak mengumpulkan tugas dari saya, dan yang terakhir...." Ada sedikit jeda, Guys. "Dan sudah duabelas kali saya mencyduk kamu yang lagi menghibahi saya!"
Jadi, 'nerima' yang dia maksud itu bukan nerima sebuah hubungan? Melainkan hukuman yang harus gue terima? Gila aja, gue udah baper, eh, malah salah tanggap.
Benar kata Levin. Seharusnya gue jumpai dukun untuk menyantet Dosen gila satu ini.
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!"
Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah kebal dengan segala bentuk makian selama mereka menikah. Ini memang kesalahan yang dia buat, menjebak laki-laki yang dicintainya agar bisa menggagalkan pernikahan laki-laki itu.
#chicklit Rank 1 April 2024,10
#Pergi Rank 1 April 2024, 08
#Menyesal Rank 1 April 2024, 10
#Getaran Rank 2 April 2024, 07