Ia terkejut mendengar suara itu, ia takut membuka matanya tapi mau bagaimana lagi untuk memastikan ia harus membuka matanya. "Mau apa kamu kesini Ren bukan kah lusa adalah har...". Belum selesai bicara Rendy memberi Tiara sebuah undangan. "Aku cuma mau beri ini Ra" menunjukkan. Sungguh, jantung Tiara lagi lagi seperti terhenti. "Aku pikir kamu datang untuk menepati janji mu tapi apa, kalo hanya untuk mengantarkan undangan itu kamu tidak perlu jauh jauh datang kesini aku juga tidak akan pernah mau datang kepernikahan mu itu" terus terisak. "Aku benci kamu Ren, aku benci"memukul Rendy.All Rights Reserved
Ia terkejut mendengar suara itu, ia takut membuka matanya tapi mau bagaimana lagi untuk memastikan ia harus membuka matanya. "Mau apa kamu kesini Ren bukan kah lusa adalah har...". Belum selesai bicara Rendy memberi Tiara sebuah undangan. "Aku cuma mau beri ini Ra" menunjukkan. Sungguh, jantung Tiara lagi lagi seperti terhenti. "Aku pikir kamu datang untuk menepati janji mu tapi apa, kalo hanya untuk mengantarkan undangan itu kamu tidak perlu jauh jauh datang kesini aku juga tidak akan pernah mau datang kepernikahan mu itu" terus terisak. "Aku benci kamu Ren, aku benci"memukul Rendy.