Cinta Hampa

Cintaku yang Hampa
Saat mentari menatapku
Sebuah buku diary merah jambu telah terbuka
Berisi ribuan curahan hati sang pecandu cinta
Yang mengingatkan cinta pertama akan masa putih abu-abu
Dimana aku duduk seorang diri diatas kursi
Ditemani segelas jus merah jambu berlambang hati
Tiba-tiba Seorang pujangga asmara menghampiriku
Disaat dia menatap kali pertama
Aku hanya menundukkan kedua mata sipitku
Aku sambut dengan lekukan manis dipipiku
Berdetak hati saat bertatap muka
Hingga membuatku salah tingkah
Keluar untaian kata halus sehalus sutra
Membuatku Tak mampu berkata
Layaknya bak pintu yang terkunci rapat
Seolah-olah aku terhipnotis disebuah gubuk asmara akan cinta pertama
Yang kuabadikan dengan goresan tinta permanen diqolbuku
Kujadikan buku diary sebagai saksi sang pemabuk cinta
Namun kini goresan itu telah sirna
Hanya karena terkikis oleh waktu
Begitu pula engkau yang bukan lagi milikku
Tapi mengapa cinta
Mengapa kau menjadi kenangan masa lalu yang hampa
Mengapa pula kau tibakan cinta hampamu padaku
Dengan pedang bibirmu yang begitu tajam
Namun apa dayaku menahan rintihan hati
Mesi aku tetap mengharapkanmu untuk tetap menjadi teman sejatiku
Hingga akhir hayatku
Aku akan tetap setia menantikan dirimu