"Kalau begitu biarkan aku menjadi mataharimu" katanya sambil menatap bintang. "Matahariku?" "Ya.. mataharimu, matahari yang akan selalu menerangimu" lanjutnya, yang masih tampak fokus dengan aktifitasnya sedari setengah jam lalu. Menatap bintang. "Tapi.. bukannya matahari kuning?" "Hah? Kuning?" "Ya kuning. Masa kau tidak tau, matahari itu identik dengan warna kuning" "A..araso" sebuah kerutan terpatri dikeningnya, tampaknya dia sedang berpikir. "Ya kalau begitu mari ciptakan matahari baru!" "Matahari baru?" "Ya matahari baru. Matahari ungu" "??? " "Matahari yang akan selalu menemani dan melindungimu ketika kelam menjemput" Dan detik itu juga duniaku berubah mengikuti matahari berwarna ungu menyingsing.All Rights Reserved
1 part