Dear Mantan [Revisi]
  • Reads 123,855
  • Votes 194
  • Parts 1
  • Reads 123,855
  • Votes 194
  • Parts 1
Complete, First published Oct 19, 2018
RANK #1 IN SMA
          #2 IN MANTAN
          #3 IN ALFA

"Apa ngk ada kesempatan kedua bagi aku?"

Lea sempat menatap Alfa lama, bahkan sangat lama sampai gadis itu kembali bersuara, "Mungkin. Jika hati aku yang menjawab itu. Tapi aku memilih untuk tidak menggunakanya." jeda sebentar, "Alfa, jika kamu bertanya apa aku sudah tidak cinta kamu? kamu salah besar. Bahkan aku tidak bisa berfikir, bagaimana mencari pengganti kamu nantinya. Tapi aku sadar bahwa aku sudah terlalu banyak menyakiti diri sendiri."

"Apa yang kamu takutin lagi, Ale udah pergi," kata Alfa mencoba memperjuangkan Lea kembali.

"Ale memang sudah pergi, tapi jika ada Ale yang lain?" 

"Maaf," lirih Alfa.

"Tidak perlu. Kamu mempunyai hak untuk itu. Alfa, kamu harus yakin, bahwa ada orang yang suatu saat akan kamu cintai dengan tulus."

"Kalo itu kamu?"

"Aku ngk bisa nolak, karena itu takdir." Setelah mengucapkan kalimat yang membuat Alfa seketika terpaku Lea langsung pergi meninggalkan Alfa sendirian disana.



Perfect Cover by @Coc_colate


Part Acak !!


hayy guyss... Ini cerita pertama aku , maaf kalo banyak typo atau gk jelas , mohon bantuanya yaa
All Rights Reserved
Sign up to add Dear Mantan [Revisi] to your library and receive updates
or
#96alfa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
Kaesar cover
THEORUZ cover
My Dangerous Junior cover
AV cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
I'm Alexa cover
I'm the Protagonist cover
FIX YOU cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan