Arsya Edeva selalu merasa muak dengan perilaku Eric Reynold. Saat ini saja, Eric tak henti-hentinya memanggil namanya, padahal salah seorang guru tengah mengajar dikelasnya. "Dipanggil tuh sama Eric." Ucap Laura karena merasa terganggu dengan suara Eric. "Gue tau Ra." Jawabnya dengan malas. Laura menatap aneh pada sahabatnya, bagaimana tidak disaat semua orang tergila-gila pada Eric, Arsya malah tidak peduli padanya. padahal biasanya Arsya yang paling semangat jika sudah menyangkut Cogan. 2 menit kemudian, guru yang mengajar keluar karena bel pergantian pelajaran telah berbunyi. Arsya yang sedang sibuk menulis, dikagetkan oleh Eric, karena Eric langsung ada di hadapannya. "Arsya."Panggil Eric yang telah berada di hadapan Arsya. Arsya lebih memilih untuk tidak memperdulikan Eric. "Coba liat foto ini." Ucap Eric lagi. Arsya langsung menoleh dan kaget karena melihat foto itu. Eric yang melihat kekagetan Arsya langsung tersenyum. "Pengen gak kalo gue sebarin nih foto?" Ucap Eric dengan tersenyum. "Mau lo apa sih?" Tanya Arsya dengan marah. "Gampang aja." "Lo pengen uang atau apa, kalo uang sebutin berapa. Gue pasti ngasih lo, asalkan lo hapus tuh foto."Ucap Arsya dengan marah. "Gue gak perlu uang, gue udah kaya." "Ya terus mau lo apa?" "Gampang, kasih hati lo dan semuanya beres." Arsya yang mendengarnya langsung merasa tertegun, karena persyaratan Eric. Bagaimana mungkin ia memberikan hatinya?