All About Santri

tentang santri dan pondok pesantren memang selalu menarik untuk diceritakan. kehidupan santri lebih dramatis dari film2 korea, lebih romantia dari ftv2 Indonesia dan masih banyak lebih-lebih lainnya.
setiap santri pasti pernah menangis di 4 musim, pertama, ketika ia memutuskan untuk tinggal dan belajar di pondok pesantren dan meninggalkan segala fasilitas serta kesenangannya. kedua adalah, ketika hari berganti dan bulanpun berlalu, rasa sesak karena rindu terhadap orangtua semakin menjadi. "pulang malu tak pulang rindu" begitu kira2. dan akhirnya, yang bisa dilakukan adalah nangis di pojokan deket lamak2 yang tertumpuk yang biasa digunakan sebagai ganjel pintu. airmata ketiga adalah ketika di pesantren brhasil lulus ujian, lalu diundanglah orangtua untuk menyaksikan pemberian syahadah dari kyai kepada santri yang lulus ini. nahh ini menjadi momen paling bahagia, karena terbayar sudah letihnya berjuang pada hari kemarin. tetapi, ini baru tahap awal, karena keberhasilan yg sesungguhnya adalah ketika terjun di masyarakat nanti, seberapa manfaatnyakah ilmu yg telah diraih, dan itu dibuktikan setelah keluar dari pesantren. next airmata yang terakhir adalah airmata perpisahan atau biasa disebut dg istilah "boyong". ya !!! setelah melewati banyak hari dengan cerita yang bermacam rasa dan warna, ketika kenyamanan sudah tercipta, ada perpisahan menyapa membawa pergi untuk lebih jauh lagi bermimpi. iya, ada cita2 yg harus dikejar dan itu tidak ada d tempat yg saat ini ditempati. sedih bukan? harus meninggalkan pas lagi sayang2nya. nahh itu baru sedikit tentang santri dan airmata yg tumpah di 4 musim.
masih banyak lagi kisah2 santri yang tak kalah menarik.

mau tau kelanjutannya? oke next kita akan cerita lagi. !!! 😄