Ika. Nama itu selalu tertulis dengan apik pada lembaran hitam yang ditimpa tinta berwarna biru langit, menjadi penghujung dari barisan kata yang tertulis. Lembaran-lembaran itu diselipkan di sebuah loker seorang murid pindahan, Gifran Anthareza. Lembaran-yang lebih mengacu seperti surat- itu selalu memiliki isi yang menarik, membuat Gifran bersikeras menemukan Ika-sang penulis surat. Segala cara telah Gifran lakukan, namun ia tetap tidak bisa menemukan Ika. Sampai akhirnya, Ika memberikan clue-lewat surat yang ditulisnya- bahwa hanya hujan yang mengenalnya. Haruskah Gifran bertanya pada hujan? Jika sudah, apa hujan akan memberikan jawaban untuknya?