Untuk sekedar mengenang kisahku dengannya dan menunggu titik temu setelah perpisahan itu. Cerita ini kubuat sebagai penguat hari-hariku ketika aku merindukan Ertho. Aku sebenarnya tak pernah mau merindukan dia, aku selalu ingin di dekatnya, namun kau tahu? Sepertinya semesta belum mengizinkanku untuk bertemu lagi dengannya. Kalian harus tahu, betapa rapuhnya aku saat ini namun Ertho selalu datang menguatkan, selalu ada dalam hela nafasku untuk sekedar mengucapkan "Selamat pagi." Ertho tidak seromantis lelaki di luar sana, namun aku tahu ketulusannya adalah segalanya. "Selamat menjalankan harimu dengan penuh semangat,Ertho. Aku tahu kini kita terhalang oleh jarak, tapi aku tetap mencintaimu tanpa mau berhenti." (Cover by: Mauna Lumi) - Selamat Membaca:) -