Awalnya Punai Swastamita menyangka hidupnya baik-baik saja. Dia terlahir dari sebuah keluarga yang harmonis dan memiliki Padi--sahabatnya sejak TK--yang pintar dan humoris. Hidup Punai sederhana, tapi sungguh, ia tidak merasa kekurangan apa-apa. Akan tetapi, sejak ayahnya meninggal dunia, Punai tahu bahwa hidupnya berubah. Bagi Punai, kehilangan ayah bukan hanya kehilangan sosok kepala keluarga, tetapi juga kehilangan cinta pertama dan sekepak sayap penyemangat yang bisa membuatnya terbang tinggi. Kemudian, Punai melihat keluarganya sebagai burung yang terbang berpencar dari sarangnya dan kehilangan arah. Mungkin karena orang tuanya menamai Punai dan keempat kakaknya dengan nama-nama burung. Atau mungkin ... karena diam-diam, Punai memang berharap keluarganya menjadi burung saja--yang meskipun tebang jauh dan tinggi, selalu menemui jalan untuk kembali.
6 parts