Pada dasarnya, bukan harus bagaimana berpikir keras merampungkan polemik-polemik yang lahir dari sudut emosi. Atau, seolah-olah berdiri di barisan paling depan sembari berteriak kencang saat menatap kekacauan. Kita hanya butuh duduk. Tukar senyum, boleh juga sesekali jual beli canda yang patut.
Sudah terlalu banyak persoalan-persoalan yang belum terselesaikan. Bahkan, mungkin tak akan pernah selesai. Luka-luka tak kunjung menjumpai obatnya, keruncingan semakin runcing, keributan semakin tak dapat dikendalikan. Hal yang demikian pemicunya adalah mewabahnya kebodohan dari berbagai sektor. Kebodohan dalam menyikapi lingkungan, masyarakat, bagan-bagan kehidupan, sampai pada kebodohan menyikapi diri sendiri.
Kaum tak pintar, jika bertemu dengan yang seirama akan melahirkan kebengongan tanpa solusi. Bumi ini sudah penuh dengan boomerang. Siapa yang menanam akan menelan resiko. Siapa yang memupuk, akan siap menangisi kerugiannya. Kita tinggal memilih; menantang kekuatan atau membentuk arus baru membuang diri sendiri dari lingkaran karung goni.
When the heart still wants to tell at 00.00 AM.
when the mouth is no longer able to speak, the word will reveal it.
•Started : 23-05-2018•
•Finished : 09-10-2018•