27 Bölüm Devam ediyor 🌥️🌥️🌥️
Jam tiga sore. Hujan turun pelan-pelan.
Langit kelabu, suara kelas yang riuh, dan satu orang yang selalu duduk di belakangnya. Berisik, nyeleneh, dan nyebelin. Tapi entah kenapa Naya tak pernah terganggu sedikit pun.
Naya tidak tahu kapan tepatnya Aksa mulai masuk ke pikirannya.
Mungkin sejak kertas origami berbentuk kodok itu muncul atau tulisan miring Aksa yang berkata
"Ini nggak bisa menggonggong, tapi bisa lompat ke hatimu."
Awalnya dia mengira Aksa hanya cowok absurd yang suka gambar bebek pakai helm di dinding toilet sekolah. Tapi lama-lama... langkah kakinya jadi yang paling ia kenali. Diam-diam jadi yang paling ia tunggu.
Mereka bukan kisah cinta yang gegap gempita. Tidak ada janji manis. Tidak ada gombal yang bikin meleleh, hanya obrolan aneh yang bisa membuat rindu terus bertahan. Membuat perasaan tumbuh seperti hujan-pelan, tapi pasti meresap.
Kisah mereka cuma tentang momen-momen kecil yang ternyata besar. Tentang sosok yang nggak sempurna, tapi justru bikin dunia seseorang terasa lebih hidup. Tentang pertemuan yang tak disengaja, kenangan yang tak bisa hilang, dan jarak yang kadang hadir bukan karena ruang, tapi karena waktu dan keberanian yang tertunda.
***********
Selamat menelusuri jejak rasa yang tak pernah benar-benar pergi.
Selamat membaca-semoga kamu temukan dirimu di sela-sela kisah ini.
Jangan lupa tinggalkan jejakmu-vote, komen, dan bagikan kisah ini agar rindu tak hanya menjadi milik kita ❤️
NOTE : DILARANG PLAGIAT‼️