Hans mengambil kertas lusuh yang disimpannya semenjak kepergian Cathleen, kertas itu sangat lemah dan hampir rapuh,seperti hatinya. Dia ingin kembali menjaga hati orang yang membuat kertas ini dengan segenap kerinduan yang menyesakkan dadanya. Dia sangat ingin. Dia sangat menyesal. Perlahan dia membuka kertas lusuh itu. "𝐷𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑖𝑚𝑝𝑖-𝑚𝑖𝑚𝑝𝑖𝑘𝑢.𝐷𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ ℎ𝑎𝑑𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑘𝑢 𝑙𝑎𝑔𝑖. 𝐷𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑤𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ ℎ𝑎𝑡𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖. 𝐷𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑢𝑙𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟𝑘𝑢 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑦𝑢𝑚, 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑎𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑔𝑎𝑘𝑢,𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎. 𝐵𝑜𝑙𝑒ℎ𝑘𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑎𝑦𝑎? 𝐵𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎, 𝑖𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑒𝑠𝑘𝑖 𝑡𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑟𝑎𝑠𝑎𝑘𝑢?" "Maafkan aku,Cath..maafkan aku...maaf! " Kemudian adalah air mata penyesalan