"Ray, ada hari dimana aku ingin hilang berdua bersama mu." ucap Ana dengan mengepal segumpal tanah yang baru saja basah oleh air matanya sendiri. Kehilangan mu membuat Ana juga ingin hilang dari tidak adilnya semesta, merepotkan sekali untuk menangis setiap hari hanya karena perihal rindu. Rindu yang tak akan pernah ada temu, perihal yang sia-sia selalu harus Ana lakukan setiap harinya. Sampai Ana bertemu seseorang yang menemaninya menangis setiap hari karena merindukan Ray. "Dik, semoga bahagia mu melebihi bahagia ku." Manusia sempurna setelah Ray, terimakasih.