Pernah Ada

Siapa kah aku?
Diantara ribuan bahkan jutan insan yang mengenal mu dan yang pernah mampir ke singgah sana hatimu,
Ada kah kau memikirkan ku?
Atau terhitungkah aku menjadi manusia yang pernah ada?
Huhh....
Tidak,
Ini bukan urusanku lagi,
Semenjak aku pergi dengan semua rasa-rasa (ku),
Semenjak aku meledakkan setiap balon harapan yang dulu ku lepas demi bersanding denganmu, bu
Semenjak kita telah berubah menjadi aku dan kau,
Ini semua semua sungguh tidak urusanku lagi,
Aku sudah membiarkannya,
Menguap bersama hembusan nafas manusia yang pernah berucap aku tak akan bisa hidup tanpa mu (dulu).
Cinta,
Sebagaimana dua insan saling berkasih-kasih, maka semua terasa manis, kata mudah lepas, senyum merekah di kiri dan kanan, mungkin burung pun sempoyongan tertabrak hayalan yang begitu banyak tapi kandas bagai tubrukan meteor tanpa rem,
Sebagaimana aku manusia yang percaya akan karya pencipta ku,
Aku tak menyesalkan apapun mengenai pertemuanku denganmu,
Lelaki yang pernah ku puja,
Lelaki yang pernah menguatkan aku,
Lelaki yang pernah menghapus air mata sedihku,
Lelaki yang rela konyol demi simpul senyum manis teranyam di bibirku,
Aku bersyukur akan pernah adamu,
Dan aku bersyukur akan pelajaran bertemu kamu,
Sudah,
Mungkin terlihat seolah olah kuat,
Nyatanya emang harus kuat,
Layaknya pernah hadir,
Dan harus di ingat,
Kau juga pernah tidak hadir,
Sudah,
Sudah ku lepas semua air mata dan segala jenis duka yang mengarah pada tusukan di ulu hatiku,
Aku sudah selesai,
Dan ku harap kau pun jua,
Duhai pencipta,
Rekatkan pelukan ku,
Dan yakinkan aku selalu bahwa permata akan bersanding dengan permata, dan berlian akan bersanding dengan berlian,
Duhai pencipta ku,
Kuatkan dada ini,
Akan segala bahasa yang menjatuhkan atau segala sikap menyudutkan dari manusia penonton,
Karna selebar lebar luka mereka,
Dan sekecil kecil lukaku,
Tetaplah lukaku yang ku rasa perih
#medan3120201822:38