Ranaa, Faisal, Fian, Dewi dan Khadijah, kelima mahasiswa dari IPB ditugaskan untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bojong Cae, Rangkas Bitung, Banten. Kelima mahasiswa berbeda latar belakang yang bahkan sebelumnya tidak saling mengenal harus berpetualang bersama selama 3 bulan.
Rasa yang campur aduk, dari harus menempati rumah 'angker', menghadapi dinamika kehidupan desa, dari mulai homesick, kepala desa 'korup', dukun pelet, hingga dikejar ustadz yang jatuh cinta.
Seru!
Danu tidak pernah terbayangkan kalau dia bercerai dari Minda tapi memang jalan hidup tidak pernah bisa ditebak. Minda lebih memilih karuer ketimbang dirinya dan putri kecil mereka, Marieska yang baru berumur empat tahun.
Meskipun sudah menjadi single father selama setahun tetap saja Danu kesulitan menyeimbangkan antara karier dan kehidupan pribadinya. Dia berusaha menjalankan bisnis sambil mengasuh Marieska seorang diri.
Siang ini Danu menjemput Marieska di sekolah TK setelah Danu selesai meeting dari pagi sampai siang. Marieska terlihat berjalan riang digandeng seorang perempuan muda tanpa seragam.
Sekolah sudah sepi karena memang Danu terlambat menjemput anaknya.
"Selamat siang, Pak Danu. Saya Firda trainee Guru kelas Marieska." Kata perempuan muda dalam balutan dress putih bunga-bunga pink.
"Halo, salam kenal." Kata Danu.
"Bapak.. Pak Danu baik-baik saja?" Tanya Firda.
"Papi keringat dingin. Papi.. Are you hungry?, " Tanya Marieska.
"Papi cuma lapar nanti kalau sudah makan, papi kuat lagi." Kata Danu gemetar.
"Kantin sudah tutup dan bekal Marieska juga habis. Jadi papi tidak bisa makan dan minum. Tapi Miss Firda punya susu, papi bisa nenen." Kata Marieska.
Firda kaget dengan ucapan Marieska tapi memang bocah itu berkata jujur. Danu berfikir seandainya dia memaksakan menyetir mobil dengan kondisinya sekarang itu juga berbahaya.
"Pak.. Pak Danu.. " Kata Firda.
"Cepat susui papi, Miss. Nanti papi keburu pingsan." Kata Marieska.