Story cover for A.N.O.T.H.E.R by naonsis
A.N.O.T.H.E.R
  • WpView
    Reads 1,136
  • WpVote
    Votes 118
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 1,136
  • WpVote
    Votes 118
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Nov 07, 2018
Mature
Ada yang aneh terjadi di SMA PBSI. Satu persatu siswanya mengalami kecelakaan. Ada yang meninggal dan ada pula yang koma dan bahkan ada yang berakhir setengah gila. Rumornya ada arwah yang sedang marah di sana. Semua orang ketakutan. Sekolah terasa mencekam. Tidak ada yang berani bergerak, semua orang pasrah. Namun, ada segelintir siswa yang kemudian berani turun tangan untuk memecahkan misteri di sekolah mereka. Berhasilkah mereka mengungkap apa sebenarnya terjadi?





--------------

Genre : Yaoi, horor, romance, angst

Pairing : Kevin x Anthony [main] , Jojo x Anthony [oneside]

WARNING : BOY x BOY and MATURE CONTENT


---------------
All Rights Reserved
Sign up to add A.N.O.T.H.E.R to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
12 Titik Balik (END) cover
Tanya Seokjin cover
SAVE YOURSELF : Terrible School (NC 18+) *TAMAT* cover
Bitter Memories√ cover
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan) cover
LOVE VIRUS [NAHYUCK] 🐰🐻 cover
Ruang tua 12.A  (Tamat) cover
BISIKAN IBLIS (NYAWA YANG TERGADAIKAN) cover
DENTANG PERMAINAN ✅ cover
Death School [TAMAT] cover

12 Titik Balik (END)

41 parts Complete

(Sudah revisi) SMA Garuda Merah, sekolah megah penuh ambisi, kini menjadi kandang maut bagi dua belas jiwa muda. Dalam satu malam penuh misteri, gerbang terkunci, listrik padam, dan suara Kepala Sekolah menggemakan perintah mematikan: "Bertahanlah, atau hancur bersama waktu." Aneth, gadis tangguh namun rapuh, harus memimpin teman-temannya menari di ujung pisau. Persahabatan diuji, cinta dipertaruhkan, dan pengkhianatan berbisik di setiap sudut gelap lorong sekolah. Malam-malam panjang penuh teriakan dan isak tangis, membuat solidaritas pecah. Saat darah membasuh lantai sekolah, dan satu per satu nyawa direnggut, Aneth sadar: di permainan ini, tidak ada pahlawan - hanya korban dan pengkhianat. Di ujung segalanya, saat tubuh-tubuh yang dulu hangat kini membeku, Aneth berdiri sendiri, menggenggam bendera yang kini basah oleh darah. Dari balik jeruji tak kasat mata, ia menyadari: yang tersisa dari hidup bukan kemenangan, melainkan luka yang abadi.