16 Bagian Sedang dalam proses Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang Indonesia sangat suka mencampuri urusan orang lain. Terutama dalam hal menikah dan mencari pasangan. Dalam budaya kita wanita yang sudah memasuki kepala dua sudah seharusnya memiliki pasangan setidaknya pacar.
Namun, tidak semua orang memiliki jalan hidup yang sama. Begitu pula dalam hal pasangan. Beberapa orang mungkin bisa dengan mudahnya mendapatkan pasangan yang pas dan menikah diumur yang 'pas'. Akan tetapi, beberapa orang tidak mudah mendapatkan pasangan yang pas dan menikah diumur yang sesuai. Eunha salah satunya. Wanita ini selalu mengalami kegagalan dalam percintaannya. Hal ini membuat Eunha malas menjalin hubungan dengan pria manapun.
Sampai suatu hari bundanya tiba-tiba memaksa dirinya untuk menikah dengan pria yang direkomendasikan oleh tantenya yang jahat. Jika Eunha dijodohkan dengan pria baik-baik maka ia tak akan mencari banyak alasan untuk menolak perjodohan itu. Namun, pria yang direkomendasikan oleh tantenya ini adalah pria brengsek yang sangat terkenal di kampusnya dulu. Eunha sudah berulang kali menjelaskan kepada sang bunda bahwa pria tersebut bukanlah pria baik-baik. Namun, apalah daya, bundanya itu telah terpengaruh bujuk rayu sang tante. Hal ini membuat Eunha benar-benar frustasi dan mau tak mau ia harus mencari pria lain untuk dinikahi.
Disisi lain, Jiho juga mengalami hal serupa. Ia dijodohkan dengan pria yang menjadi tetangganya sekaligus musuh bebuyutannya saat sekolah dulu. Namun, berbeda dengan Eunha yang menolak keras perjodohannya, Jiho malah memilih untuk menerima perjodohan tersebut. Ia berpikir lebih baik menikah dengan orang yang ia kenal daripada menikah dengan orang asing.