Cinta adalah perasaan terlarang bagi Hani. Dia merasa cinta hanya membodohkan manusia dan dia tidak ingin menjadi bodoh. Saat dia dipaksa menikah dengan pria yang lebih muda, yang terlihat jauh dari kata siap menikah, dia sudah berjanji tidak akan pernah melibatkan perasaan cinta. Baginya, tujuan hidupnya hanya melindungi adiknya, Dito. Tapi ... pria itu ... Atthar Mauza ... membuatnya merasa bahwa mengingkari cinta yang ada di antara mereka itu sebagai suatu kesalahan. Berkali-kali Hani menjauh, berkali-kali Atthar menariknya mendekat. "Silahkan temui dia setelah kamu menanda-tangani surat cerai kita ini, Atthar." "Tidak. Tidak akan. Tujuanku ke hotel ini menemui dia, adalah untuk mempertahankan pernikahan kita. Kalau kita malah jadi berpisah, buat apa aku mendatangi dia lagi? Ayo pulang!" "Tidak! Kita akan bercerai!" "Ngomong apa sih? Udah, ayo pulang!" Atthar menarik tangan Hani secara paksa. Membuat mereka menjadi bahan tontonan semua orang. Hani sadar bahwa ikatan mereka jauh dari kata sepakat karena Atthar memaksakan kehendaknya untuk mengklaim Hani sebagai istrinya. Tapi, tidak bisakah Atthar bersikap dewasa dan menjadi suami yang baik? Tidak bisakah Atthar bersikap lebih baik sehingga semua keraguan Hani sirna? Tidak bisakah Atthar mempermudah Hani yang sedang berusaha menjadi istri yang baik?