Story cover for TEWAS TERTEMBAK! Eps 1 by ANANDELLA
TEWAS TERTEMBAK! Eps 1
  • WpView
    Reads 7
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 7
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Nov 09, 2018
Hai semua aku Karen. Aku adalah anak indigo(bisa melihat makhluk halus) dan aku juga dapat melihat masa lalu seseorang. 

pada suatu hari aku pergi kerumah temanku yang tidak jauh dari rumahku ,lalu pada saat aku sudah didepan rumahnya aku melihat seseorang sedang tersenyum di atas loteng aku pun langsung segera tidak ingin melihat ,lalu aku langsung mengetuk pintu

Tok... Tok
Lalu aku dibukakan pintu lalu aku langsung disuruh masuk. Rumahnya seperti sangat sepi lalu aku bertanya "apakah tidak ada orang?" (tanyaku)  lalu temanku menjawab "ada tapi sedang sibuk"(ucap temanku) , ohh (aku sambil tersenyum) lalu aku pun belajar bersamanya .tak lama kemudian diatas atap ada suara hentakan kaki yang aku sendiri tidak tau, lalu aku bertanya "ada siapa diatas?"(ucapku) ,lalu temanku menjawab "tidak ada "(jawabnya ragu) .lalu kami pun melanjutkan belajar

Tak lama kemudian... 

Aku pun pulang kerumah lalu aku langsung berlari sekuat tenaga. Lalu saat aku sampai kerumah aku melamun dan berbicara dalam hati "siapa tadi yang tersenyum pada ku, lalu siapa yang menghentakan kaki" (ucapku dalam hati) ahh lupakan saja (ucapku) .

                  Next~
All Rights Reserved
Sign up to add TEWAS TERTEMBAK! Eps 1 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Misi Kalisa (End) cover
BADASS(END) cover
3 IN ONE cover
My possesive boyfriend cover
Three Targeted Girls!! cover
KIARA [END] cover
Anaking cover
PERCAYA? [END] cover
MY HUSBAND CEO[Completed] cover

Misi Kalisa (End)

47 parts Complete

"Ngapain lo!" Suara seseorang menyadarkanku, membuatku berbalik lalu menatapnya intens. Cowok belagu lagi. "Menurut lo, gue ngapain disini?" Ucapku setelah satu detik mencoba setenang mungkin. Dia menatap langit langit perpustakaan. Lalu menatapku kembali. "Lo ngadem kan," ucapnya dingin. Dia bukan bertanya, lebih tepatnya nuduh. "Sotoy banget lo!" Ucapku ketus tapi masih kategori pelan. "Aneh aja. Cewek kaya lo meluangkan waktu di perpus, apalagi sekarang nyari buku di rak matematika," ucapnya datar. "Emang kenapa?" Sahutku mulai kebawa emosi. Dia tersenyum miring. "Nggak pantes!" Ucapnya sambil mengeja. Lalu meninggalkanku dengan tersenyum devil. "Kenzo," panggilku berhasil membuatnya menoleh. Risih banget pertama kali manggil namanya. "Keren doang ya muka lo, tapi mulut lo busuk!" Mampus lo! Sakit hati sakit hati lo. Bodo amat dah. "Jadi gue keren?" "What?" Aku shock mendengarnya. "Thanks ya," ucapnya tersenyum sekilas sebelum benar benar meninggalkanku.