"Mas Fadhil puas!? Puas karena telah berhasil bertemu dengan ayah kandungmu, tetapi harus mengorbankan nyawa Papa!" Arfan mendorong tubuh Fadhil hingga membuatnya terjungkal.
Arrgh!!!
Fadhil meringis pelan ketika lukanya membentur tanah tanpa sengaja, alisnya saling bertautan dengan dahi yang mengeryit dalam. Namun, sebisa mungkin diabaikan karena tak ingin terlihat lemah di hadapan semua orang.
"Arfan, kamu jangan keterlaluan! Kondisi Fadhil masih lemah, dan enggak seharusnya kamu bersikap kasar seperti itu!" bentak Qiana sembari membantu Fadhil kembali duduk di kursi rodanya.
"Kalian pikir kalian yang paling merasakan kehilangan dan terluka atas kematian Adnan? Salah! Justru Fadhil yang paling terluka di sini, asal kalian tahu saja!" Fauzan menimpali.
Lelaki itu juga terluka, tetapi tak suka melihat Fadhil yang diperlakukan seolah-olah tersangka utama di sini. Padahal, ia sendiri juga korban dari semua kekacauan yang terjadi. Dia yakin bahwa pemuda itu yang justru terluka paling parah dibandingkan dengan yang lainnya.
An amazing cover by @Triyanti_Fitri
Vivienne adalah seorang Ibu dengan delapan orang anak dengan berbagai macam sifatnya. Dan dari kedelapannya Vivienne percaya bahwa akan selalu ada satu anak yang paling bersinar, bersinar bukan untuk menjadi bintang seorang diri. Tapi menjadi pelita terang untuk para saudaranya.
Dan Vivienne yakini, sang pelita, sang bintang itu ialah Danar. Danar yang berjanji akan menyinari kehidupan saudaranya dan Danar yang berjanji takkan redup sampai semuanya bisa bertemu dengan cahaya masing-masing.
Seperti Lilin yang terus menyala sampai lama, membakar habis dirinya sampai yang tersisa adalah asap aroma yang ditinggalkannya.