Evanescent
  • LECTURAS 38,308
  • Votos 5,180
  • Partes 29
  • LECTURAS 38,308
  • Votos 5,180
  • Partes 29
Concluida, Has publicado nov 11, 2018
ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ𝐢  ˒  Angin berhembus menerbangkan lembar berisi cerita penuh lika liku kehidupan yang siap Saverro dongengkan.
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ⸂ © 𝗻𝗮𝗿𝘁𝗰𝗶𝘀𝘀𝗶𝘀𝗺﹐𝟮𝟬𝟭𝟴. ⸃
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤ✗  pedophilia; sexual abuse
         mention a little scene bullying
         harsh word & dialog in java language
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Evanescent a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#320jisung
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Jovanka dan Abang Kembar de LeenooYed
19 Partes Continúa
Hendra dan Narendra Dewantara terlahir dengan beban yang tak mereka mengerti. Sejak kecil, mereka harus mendengar bisikan-bisikan bahwa mereka adalah anak pembawa sial. Namun, di balik semua itu, mereka masih memiliki kasih sayang dari kedua orang tua mereka-setidaknya hingga bayi kecil itu lahir. Jovanka, adik bungsu mereka, hadir ke dunia dengan membawa perubahan besar. Kehadirannya mengubah segalanya. Orang tua mereka, Dewantara dan Cinthya, yang dulu begitu menyayangi mereka, perlahan menjauh. Semua perhatian, semua kasih sayang, semua harapan yang dulu diberikan untuk mereka, kini hanya tertuju pada satu sosok-Jovanka. Hendra dan Narendra tumbuh dengan kebencian yang tak mereka pahami. Bagi mereka, Jovanka adalah alasan mereka kehilangan orang tua. Bayi mungil itu adalah penyebab semua kehancuran. Maka, tanpa sadar, mereka ikut menjauh. Mereka membiarkan adik mereka tumbuh sendirian dalam dingin, tanpa pelukan hangat seorang kakak. Namun, waktu mengajarkan mereka banyak hal. Perlahan, kebenaran terungkap. Luka yang selama ini mereka kira milik mereka saja, ternyata juga terukir dalam diri Jovanka. Dan saat mereka menyadari itu, sudah terlambat. Adik mereka telah berjalan terlalu jauh dalam gelap, terjebak dalam luka yang tak pernah mereka lihat. Kini, di antara penyesalan dan keinginan untuk menebus segalanya, Hendra dan Narendra berjanji. Mereka tidak akan membiarkan Jovanka menghadapi semuanya sendirian lagi. Tidak peduli berapa banyak duri yang harus mereka lalui, tidak peduli seberapa terlambat mereka menyadarinya-mereka akan memastikan adik mereka tidak lagi merasa sendirian. Namun, apakah cinta dan penyesalan cukup untuk menyembuhkan luka yang telah terukir begitu dalam? Ataukah semua ini sudah terlambat? Karena tak peduli seberapa besar keinginan mereka untuk melindungi, pada akhirnya hanya ada satu pertanyaan yang harus dijawab: apakah seorang pangeran yang telah kehilangan mahkotanya masih bisa menemukan rumahnya?
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Jovanka dan Abang Kembar cover
NEW FAMILY ✔ cover
posesive family [On Going] cover
DEANDRA by Kinm cover
Pangeran Kaca | New Version  cover
Senandika cover
LUKA [END] cover
From Arsen✓ cover
The Chips cover
Serena'de cover

Jovanka dan Abang Kembar

19 Partes Continúa

Hendra dan Narendra Dewantara terlahir dengan beban yang tak mereka mengerti. Sejak kecil, mereka harus mendengar bisikan-bisikan bahwa mereka adalah anak pembawa sial. Namun, di balik semua itu, mereka masih memiliki kasih sayang dari kedua orang tua mereka-setidaknya hingga bayi kecil itu lahir. Jovanka, adik bungsu mereka, hadir ke dunia dengan membawa perubahan besar. Kehadirannya mengubah segalanya. Orang tua mereka, Dewantara dan Cinthya, yang dulu begitu menyayangi mereka, perlahan menjauh. Semua perhatian, semua kasih sayang, semua harapan yang dulu diberikan untuk mereka, kini hanya tertuju pada satu sosok-Jovanka. Hendra dan Narendra tumbuh dengan kebencian yang tak mereka pahami. Bagi mereka, Jovanka adalah alasan mereka kehilangan orang tua. Bayi mungil itu adalah penyebab semua kehancuran. Maka, tanpa sadar, mereka ikut menjauh. Mereka membiarkan adik mereka tumbuh sendirian dalam dingin, tanpa pelukan hangat seorang kakak. Namun, waktu mengajarkan mereka banyak hal. Perlahan, kebenaran terungkap. Luka yang selama ini mereka kira milik mereka saja, ternyata juga terukir dalam diri Jovanka. Dan saat mereka menyadari itu, sudah terlambat. Adik mereka telah berjalan terlalu jauh dalam gelap, terjebak dalam luka yang tak pernah mereka lihat. Kini, di antara penyesalan dan keinginan untuk menebus segalanya, Hendra dan Narendra berjanji. Mereka tidak akan membiarkan Jovanka menghadapi semuanya sendirian lagi. Tidak peduli berapa banyak duri yang harus mereka lalui, tidak peduli seberapa terlambat mereka menyadarinya-mereka akan memastikan adik mereka tidak lagi merasa sendirian. Namun, apakah cinta dan penyesalan cukup untuk menyembuhkan luka yang telah terukir begitu dalam? Ataukah semua ini sudah terlambat? Karena tak peduli seberapa besar keinginan mereka untuk melindungi, pada akhirnya hanya ada satu pertanyaan yang harus dijawab: apakah seorang pangeran yang telah kehilangan mahkotanya masih bisa menemukan rumahnya?