Di sepanjang rel kereta api, aku tiduran di atasnya. Bukan karena bosan hidup, melainkan menemani si Berandalan yang otak udangnya sedang bermasalah. "Selagi hidup, lakukan hal yang kau sukai dan wujudkanlah hal yang ingin kau gapai." Si Berandalan berdecih. "Memangnya kau punya mimpi? sok menasehatiku segala." "Tentu saja! Aku ingin jadi orang kaya. Kalau tidak kesampaian, minimal memacari pria kaya." Bukannya mengejek-seperti tetangga sialanku-dia malah tersenyum hangat. CATAT hangat! "Kalau begitu? Ayo!" "Ayo apa?" "Kita pacaran."