"No...daddy... please!" Suara lirih yang begitu menyayat hati itu sama sekali tidak membuat pria yang saat ini sedang menindih seorang gadis, mau beringsut mundur ataupun merasa kasihan. Gairah dan sesuatu yang selama ini mengganggu pikirannya selama berminggu-minggu tentang gadis itu membuatnya hilang akal. "Stttttt... tenanglah." suara serak nan dalam itu menandakan jika dirinya sudah benar-benar berada dipuncak gairah, satu tangannya terangkat membelai kulit wajah yang terasa halus dikulitnya. "Let's play the game." lanjutnya sebelum menyatukan bibir keduanya.