Terima kasih telah bersedia memungut serpihan hatiku yang berserakan tak bernilai, merangkainya hingga kembali utuh.
Terima kasih telah menjadi pelita di tengah jelagaku.
Terima kasih karena telah mewakiliku menikmati indah pemandangan dunia.
Dan terakhir, terima kasih telah bersedia membuat hatiku terpaut padamu. Meski akhirnya kaupergi, terima kasih, karena bersedia membawanya bersamamu. Karena jika bukan padamu, hatiku menolak untuk jatuh.
Author's note:
Mohon maaf bila kisah ini bukanlah romansa segitiga seperti yang pembaca bayangkan. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang melodi patah dalam balutan aksara yang gelisah.
Mulai ditulis di Palembang, tanggal 15 November 2018.
Oleh Silvia Rodiana, gadis pencipta karya remah-remah.
Semua orang tahu, seberapa tak suka nya Sabrina Mysha dengan dosennya yang bernama Bima Wiratama Surya.
Karena pria itu selalu menatap tajam kearah nya ditengah jam perkuliahan berlangsung.
Dan, karena satu kondisi, dia harus menjebak dosennya itu ke dalam permainan penuh gairah.
Apa Mysha berhasil menuntaskan aksinya? Atau dia yang terjebak dalam permainan yang dia buat sendiri?