Yang mengerti pilu, adalah aku. Yang mengerti sesak cinta yang menyeruak mengoyak sanubariku. Kau terpaku, diam didalam sendu. Diamku, menantimu. Entah, lagi lagi hanya "entah" yang mampu menyudahi ketika hati tak mampu mengemban pilu yang nyari tak mampu ku obati Padamu, biarkan waktu berjalan, biar diam yang menyuarakan. Biar jarak yang mengusaikan.