"Gue ikhlas." Dua kata itu adalah kalimat yang selalu aku sesali karena telah terucap dari mulutku. Namun, aku juga tak bisa berbuat apa-apa. Ketika dia hanyalah terpaksa mencintaiku. Terpaksa untuk selalu melindungi ku. Terpaksa karena perintah itu. Kinaya, kenapa kau beri dia perintah yang sangat sulit itu? Tolong tarik lagi kalimat yang kau ucap malam itu. Tolong Kinaya, aku tak mau dia tersakiti lebih banyak lagi. Masalah, terima kasih. Kau telah berperan penting dalam perjalanan hidupku. Karena dirimu aku lebih tahu indahnya dunia. Aku juga bisa lebih dewasa dan mengerti pentingnya bersyukur. Mama, Papa. Terima kasih sudah mengasuhku hingga aku sedewasa ini. Maafkan anakmu yang selalu berpikiran buruk ini. Aku menyesal Ma, Pa. ~~~~~~