"Mulai sekarang, kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Aku dengan hidupku sendiri, dan kamu dengan hidupmu." Qanita Zaura Nindya, gadis berusia 20 tahun itu hanya bisa mematung, seluruh tubuhnya seakan kaku, Qanita berusaha untuk mencerna setiap kata yang baru saja ia dengar. Apakah yang dia dengar saat ini salah? Apakah lelaki yang dulu menyatakan cinta padanya kini dengan santai mengakhiri hubungannya! "Dit, aku bisa jelasin semuanya. Apa yang kamu lihat ini salah." Qanita berusaha untuk mencegah langkah lelaki itu sekuat tenaganya. "Raditya Evansyah. Aku mencintaimu!" Suara Qanita begitu lantang mengucapkan kata cinta kepada lelaki yang kini meninggalkannya. Air matanya terus keluar dari mata indah miliknya. Namun lelaki bernama Raditya itu tidak memperdulikannya sama sekali, ia terus berjalan seolah tiada beban. Pantaskah Qanita menangisi lelaki seperti itu? Pantaskah dia mempertahankan cinta yang hanya menimbulkan luka? Ini adalah kisah gadis yang mencari cinta sesungguhnya. Yang berusaha mencari hati yang baru untuk dia singgahi, hingga hidayah Allah mengetuk pintu hatinya, membuatnya perlahan berjalan meninggalkan masa lalunya, masa lalu yang membuat ia malu pada Rabb-Nya. Sertakan sumber jika ingin mengutip tulisan sederhana ini. -Allah Maha Melihat- 17 November
7 parts