Berpijak di Atas Batu [TAMAT]
  • Reads 221
  • Votes 31
  • Parts 3
  • Reads 221
  • Votes 31
  • Parts 3
Complete, First published Nov 17, 2018
- Beberapa orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang paling indah. Disanalah mulai banyak tumbuh benih-benih cinta. Begitu pula dengan Vina, ia juga berharap bisa mendapatkan hati pujaannya.

- Beberapa orang juga mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang takkan terlupakan. Tapi apa jadinya ini untuk Vina, ia seringkali mengacau. Akankah di masa mendatang ia harus selalu teringat perbuatan buruk yang pernah dilakukannya?

- Terakhir, orang-orang juga mengatakan jika masa SMA merupakan masa peralihan, masa mencari jati diri dan juga merupakan masa mempersiapkan segalanya untuk kehidupan diri di masa yang akan datang. Tapi, hei, Ini seorang Vina! Vina bukanlah tipe orang yang gampang merubah mindset untuk menjadi lebih baik. Jika kita menanyakan apa yang dipersiapkan Vina di masa depannya nanti, mungkin dia akan menjawab gini "Masa depan adalah urusan Vina dimasa depan, lagipula untuk apa Vina sekarang memikirkan masa depan? Toh, Vina sekarang juga tidak akan merasakan masa depan sedikitpun." Sungguh jawaban istimewa ya teman-teman...
Kuy, kalau penasaran mampir aja
All Rights Reserved
Sign up to add Berpijak di Atas Batu [TAMAT] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
THEORUZ cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
I'm Alexa cover
Kaesar cover
AV cover
FIX YOU cover
I'm the Protagonist cover
My Dangerous Junior cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan