Hakuna Matata » Kth ✔
  • Reads 11,063
  • Votes 1,605
  • Parts 9
  • Reads 11,063
  • Votes 1,605
  • Parts 9
Ongoing, First published Nov 18, 2018
Di sekap sepi yang mendera, aku berdiri diantara senyuman sinis nan dingin. Tidak ada yang bisa mengerti diriku. 

Gelap, tidak ada yang bersinar dalam hidupku. Matahari begitu terang, namun dimataku hanyalah ada hitam-putih yang tak menarik.

Mengharapkan kebahagiaan, apa aku salah?

Duduk sendirian, pikiranku terus berjalan jauh. Sejak kapan cahaya mulai bersinar terang padaku? Sejak kapan harapan mulai terwujud di depan mataku?
All Rights Reserved
Sign up to add Hakuna Matata » Kth ✔ to your library and receive updates
or
#13kesendirian
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
brother ; drarry cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Duke's Grip cover
Selena (Wanita Panggilan) cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.