Percayalah, bahwa menjatuhkan hati itu sangat tidak mudah bagi Anin. Melayangkan harapan pada sosok yang pernah tersentuh serta menjadi pijakan di semestanya merupakan kebencian terbesarnya. Terimalah! Tertawalah, karena semuanya harapan itu akan hancur oleh secuil ketidakwarasan waham. Begitu sulit menggetarkan hati Anin, tetapi untuk diretakkan terlalu mudah. Anin dalam hidupnya tidak pernah terungkap. Kiranya tiba waktu sudah terbangun, maka tidak akan ada lagi lakon berperilaku sesuka hati. Ketidakpantasan lagi untuk Anin berharap tinggi. Terarungi sudah jurnal kehidupan Anin, penuh lebam dan luka. Terhempas lagi Anin, saat hadirnya seorang perempuan remaja seumurannya, bersanding pada pondasi kehidupan yang sama. Bersemangatlah! Anin, karena melarikan hati dari kenyataan membutuhkan energi yang banyak. "Aku bukan wanita perindu ilusi, dan berhentilah mengadakan dirimu dengan bermain inisial."- Kaila Anindira Widananto "Itu hanya sebuah trik kotor untuk meraihmu kembali."- Davino Winaldi Abiputra #GrasindoStoryInc