"Mel, jogging kuy!"
"Mmmm.. Lo jogging gue sarapan, gimana?" tawar Caramel pada cowok di depannya dengan alisnya yang naik sebelah.
"Ck, gak asik Lo, Mel!" kesal cowok itu.
Caramel terkekeh gemas lantas mencubit kecil pipi sahabatnya, "Lo kalo lagi ngambek lucu amat, jadi pengen nampol."
Cowok itu memanyunkan bibirnya kesal dan berusaha menjauhkan tangan Caramel dari pipinya.
"Iya, deh, kuy, jogging--"
"Gitu kek dari tadi!" sela cowok itu.
"Ck, gue belom selesai ngomong, Ryan!"
"Hahah.. oke, lanjutin gih!"
Caramel merotasikan matanya, "Tapi gue jalan di belakang Lo."
"Au ah, kezel gue sama Lo!"
"Gue gak bisa jogging, Ryan. Kalo mau jogging, gih, minta temenin pacar Lo!"
****
Amistad. Ikatan yang membuat mereka saling memahami satu sama lain.
Amistad. Ikatan yang membuat mereka terikat tak hanya raganya namun rasa mereka pun demikian.
Amistad. Ikatan yang bukan penghalang, walau fakta saling menyayangi itu benar adanya.
Amistad. Ikatan untuk terus bersama, bukan saling meninggalkan.
****
"Gue berani taruhan, tuh, cewek bakal menang balapan!"
"Let's we see! Who's the winner," sahut cowok bermuka datar pada lawan bicaranya.
[ Sequel of 'alvino' ]
****
Started at 01.01.19
"Tarik pelatuknya, Haga. Gue mau mati sekarang."
~
Tak pernah Alena bayangkan, akhir hidupnya justru datang dari tangan kakaknya sendiri. Namun alih-alih mati, ia justru terbangun di dunia asing-terjebak dalam tubuh seorang figuran dari novel yang baru saja ia tamatkan kemarin.
Figuran. Bukan tokoh utama. Bukan pula antagonis.
Sungguh mustahil. Namun nyata.
~
[MASIH DALAM TAHAP REVISI!]
~
ⓘ Mengandung beberapa kata kasar, tindakan kekerasan, dll.
ⓘ Typo bertebaran.
~
•| Murni dari pemikiran aku sendiri.