Pemuda itu pun melihat tetesan cairan merah kental di tanah. Cairan itu terbias cahaya lampu pijar dari teras rumah. Aroma tidak sedap dari cairan itu semakin menusuk indera penciuman si pemuda. Pemuda itu mendongak perlahan mencari sumber cairan busuk tersebut. Maniknya membelalak ketika ia melihat rangkaian isi perut dari dubur, usus, lambung, pangkreas, jantung, paru-paru, hingga tenggorokan tergantung dari sebuah kepala yang melayang. Kepala itu berambut panjang hingga sebatas paru-parunya. Mata merah menyala dari si kepala menatap awas ke arah rumah, tidak menyadari keberadaan si pemuda yang terpaku menatapnya di bawah sana. "Kuyaaang ...!" teriak si pemuda.