Sinar bulan menghiasi atap kamar sederhanaku dengan terangnya. Indah. Namun terlihat semu, karena Sinar yg dihasilkan bulan itu berasal dari matahari. Sama halnya kita ketika menyukai seseorang, kita takkan pernah mampu memiliki sebelum cahaya ilahi itu yang menentukan. Fahamkah maksudku? Ya, ketika Allah ridho dengan pilihannya maka kita pasti dipertemukan, Dan sebaliknya. Maasyaa allaah, (ucapku memandang Sinar bulan di balik jendela kamarku) . Tahajud terus ku semaikan agar aku mampu meraih cinta dan kasih Nya. Allah azzawajalla. Aku memang menyukai seorang pria, dia satu wadah denganku. Namun, aku tak mungkin bertindak tanpa aturan seperti apa yang tengah dilakukan orang-orang dizaman sekarang ini.
Dia, orang yang ku cinta secara diam diam. aku mencintai nya sejak aku satu kelas dengannya. bagaimana tidak? sifatnya yang begitu membuatku tertarik Dan aku pun mulai hampir menjatuhkan seluruhnya padanya.. tapi.... bagaimana dengan konflik batin yg Dua tahun silam menimpa ku? karena itu aku merasa tidak mungkin untuk memilikinya. tapi dengan caraku seperti ini saja aku merasa bahagia. biar, biar Allah yg mengatur semua urusan Hamba-Nya. Termasuk urusan hati. :)
Sebenarnya banyak yang Akan aku ceritakan bila aku ingin mengatakan nya pada rabbku. Namun, sekali lagi, mencintai itu soal hati. Ketika aku termenung, dan bila hanya ada nama sesama ciptaaan Nya maka akan menimbulkan hopeless.
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.