--Saat cinta diperkuat dengan ikatan pernikahan.-- "Bang!" "Ya." "Kenapa Abang lamar Mai?" "Ingin." "Apakah ... Abang selama ini jatuh cinta ya pada Mai?" "Jangan sembarangan!" Gadis itu mencebikkan bibirnya, 'Kalau gak cinta, ngapain ngelamar, kan?'. Seolah tak terima dengan jawaban lelaki di depannya, dia itu terus saja mendumel. Tak menyadari sosok yang menjadi umpatannya itu tengah memperhatikannya, senyum kecil terhias di wajah datar tampannya.