Once we met, it was clear that neither of us could control what was happening to us. We fell in love, despite our differences, and once we did, something rare and beautiful was created.
Bertemu kamu bukan suatu hal baru bagiku. Tetapi bertemu kamu untuk yang saat ini, berbeda. Bertemu kamu selalu lebih asyik dari apapun. Bertemu kamu bukan lagi suatu hal yang membosankan. Setelah waktu menjawabnya. Ternyata kamu bukan hanya kamu dengan sosok teman yang selalu ada. Kamu hadir lebih dari itu. Terlambat atau tidak, terlepas dari itu, aku lupa menyadari. Bahwa, kamu adalah jelmaan rasa yang lain dari rasa yang tak sanggup aku ungkapkan. When, I met you, its happening to us, atau hanya aku saja yang bahagia?
" Aku tidak pernah memikirkan kehidupan percintaanku seperti apa yang akan aku jalani dimasa mendatang. Sebelumnya, aku pernah memiliki kisah cinta jauh sebelum aku mengenalmu. Yah.. kamu selalu membahasnya dan mengungkit wanita-wanita itu. Aku mungkin terlihat seperti pria brengsek yang selalu bermain dengan wanita. Asalkan kamu tahu Call, aku hanya sekali jatuh hati pada seorang wanita dan itu berlangsung tidak begitu lama. Aku mengerti rasanya patah hati karena kecewa.
Aku tidak pernah membayangkan jika kamu hadir dalam hidupku. Sejak kamu bersamaku, aku selalu berpikir seperti apa aku dimatamu? Sudahkah aku menjadi satu-satunya orang yang selalu kamu pikirkan?
Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa cinta itu seperti sebuah bisikan melodi yang mengetarkan hati terasa indah dan mampu membuatmu bersenandung . Sekarang aku mulai merasakannya.
Baiklah, kemungkinan terbesar yang aku alami saat ini adalah bahwa aku sudah diserang oleh harapan untuk benar-benar mendapatimu dalam pelukanku".