Aku tahu, kalau aku telat mencintaimu, telat hadir dalam kehidupanmu, dan telat untuk mendapatkan cintamu. Sungguh, aku hanya ingin hadir dalam kehidupanmu dan mencintaimu hingga akhir hayatku. Bukannya aku ingin mengganggu hubunganmu dengan dia, tetapi aku hanya ingin kau merasakan apa yang aku rasakan karena tidak bisa mencintaimu terlalu dalam. Seperti berhenti melangkah untuk jatuh ke dalam lubang yang paling dalam agar aku tidak bisa keluar. Tetapi, jika takdir memilih kita untuk bersama disisa hidup kita, apa kamu akan menolak itu semua? Tentanglah takdir sekuat tenagamu, hingga jarum jam melangkahkan mundur. Takdir yang paling menguasai kita, skenario hidup, masalah yang datang bertubi-tubi, serta kapannya datang kebahagiaan didampingi kesedihan. Asal kamu tahu, aku mencintaimu karena takdir memang memperintahkanku untuk mencintaimu. Entah, apa yang takdir perintahkan untukmu, aku tidak peduli, aku hanya berharap bahwa takdir memperintahkanmu untuk mencintaiku sampai akhir hayat hidupmu.