"Saya terima nikah dan kawinnya Syawalia Maharani binti Muhammad Ariawan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Saah?" Sang penghulu berkata kepada para hadirin dengan senyum yang tertahan. "Saah" "Alhamdulillah" Alia beserta suaminya-nya berdiri dan langsung menyalami tamu-tamu yang lebih terlihat seperti penonton bayaran acara musik tanah air kita ini. Dengan senyum kecut sang suami berkata "Al jangan dibawa mimpi lu, ini bukan drama korea yang biasa lu tonton." "tenang genk, selagi muka lu gak mirip sama siwon, nggak bakal gua bawa mimpi." Satu jempol terangkat oleh Alia dengan senyum yang masih dipasang wajahnya. Hidup itu hanya sekali, Mati juga sekali, apalagi jodoh, pasti hanya datang sekali dihidup kita. Presepsi bodoh tentang jodoh hanya datang satu kali itu, kini selalu terbayang didalam pikiran sang suami. Semoga saja apa yang dipikirkan pada hari ini, tak akan terjadi dimasa yang mendatang. "Semoga sakinah mawardah warohmah sampai kakek nenek yaaa." Dan terdengarlah ucapan doa yang mengubah segalanya menjadi mungkin untuk terjadi.