Aku tertegun menatap mata kelam yang sedikit berkabut. Seperti ada luka terbias di sana. " Maaf jika aku memilih menjauh darimu Ray..,mungkin ini yang terbaik bagi kita ," bisikku perlahan. Ray menatapku. Sendu dan patah. " Aku mengerti, meski ini sangat berat bagi kita...," ucap Ray sambil menggenggam lembut jemariku. " Ya Ray...,bukan karena rasa yang berubah namun karena realita yang membuat kita tak mungkin meneruskan hubungan ini ," suaraku tercekat menahan tangis. Ray hanya terdiam dalam bisu. Kami tenggelam dalam kecamuk duka. Duka sebuah cinta terlarang. Batam22112016 Edith Agastya 20.16 wib