"kita bisa memiliki puluhan bahkan ratusan teman, tapi hanya akan menyisakkan beberapa orang yang benar-benar berada dekat dengan kita dan bahkan hanya akan ada satu orang yang benar-benar mengerti diri kita, kebiasaan kita, memperhatikan kita, mengutamakan banyak hal demi kita" Vezeela Almeira
Remon Alendra, dia sahabatku bisa dibilang dia soulmate paling langka yang pernah aku temui dalam hidupku. Dia baik -super baik-, pinter, cakep sih cuma anaknya cuek banget, dia sedikit kaku kalau sama cewek, hanya sama aku dia sangat terbuka, karena kami sahabat dari kecil. eh tunggu, tunggu.. bahkan sahabat dari semenjak dalam kandungan. Tapi, yang lebih bikin aku tidak menyangka bahwa takdir kehidupan kita membawa kita hidup bersama, aku menikah dengannya. tidaak! ini benar-benar mimpi buruk, bagaimana mungkin aku bisa menikahi sahabatku sendiri.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.