'Meski tidak di hargai namun tetap menanti. Dan bodohnya aku menanti yang bahkan tidak pasti.'
- Adeeva Aaracha -
Mempunyai status, tapi tidak di hargai sama sekali. Bahkan hubungan ini sudah berjalan selama tujuh bulan lamanya. Lelah, melihatnya terlalu acuh dan tidak peduli sama sekali. Namun, walaupun pria itu bersikap seperti itu, Adeeva selalu sabar menghadapinya.
Kaafi Rafaello. Si pria yang di cintai oleh gadis manis, yaitu Adeeva. Sebuah permainan yang membuat Kaafi kalah, dan mendapat tantangan dari temannya, yang membuat Kaafi frustasi saat itu. Bagaimana tidak? Kaafi di suruh untuk menembaknya yang sama sekali tidak Kaafi kenali.
Karna Kaafi termasuk golongan orang penyabar, iapun mengiyakan tantangan temannya dengan terpaksa, ingat!
Kaget, senang, malu, yang Adeeva rasakan saat itu. Melihat pria yang ia cintai kini telah menembaknya di tengah-tengah lapangan, yang membuat siapa pun menotonnya.
"I love you. do you want to be my lover?"
"YES!!"
Kaafi tersenyum, lalu memeluk Adeeva yang tengah terkejut dengan apa yang Kaafi lakukan. But remember, Kaafi terpaksa melakukan HAL itu.
Namun apa yang terjadi jika Adeeva mengetahui kalau Kaafi menembaknya dengan dasar permainan yang kalah, bukan ATAS dasar bahwa dia mencintainya? Dan banyak rahasia yang terungkap, membuat Adeeva sangat kecewa padanya.
Copyright, Vannie Avrianti
Bogor, 2018
#234 in chicklit (21 Juli 2018)
#399 in chicklit (23 maret 2018)
#317 dalam Masa SMA (11 mei 2018)
"Katanya, kesempatan kedua itu ada. Namun aku tak pernah benar-benar mendapatkan hal itu." -- Naira Anjani.
"Aku pernah mendapatkan kesempatan kedua, namun masih adakah kesempatan lain untukku?" Raffadika Wijaya kusuma.
》》》》》
JAKARTA-BANDUNG. Bagi Naira anjani, gadis cantik bermata indah, Jakarta adalah kota masa lalu yang penuh luka. Sedangkan Bandung adalah pendewasaanya. Ia lebih memilih untuk tinggal di Bandung setelah apa yang terjadj pada dirinya saat ia tinggal di Jakarta. Saat ia harus terluka karena sebuah pengkhianatan.
Namun semua masalah tak berhenti ketika ia pindah ke Bandung. Masalah semakin bertambah komplek ketika ia mulai bertemu kembali dengan laki-laki yang menjadi alasannya untuk pindah. Lebih dari itu, ia takut kejadian masa lalu akan terulang kembali.
Untuk selanjutnya, Naira hanya membiarkan semuanya mengalir seperti air yang bermuara ke laut. Namun sayang, karang selalu menghadangnya. Membuat Naira harus menabrak karang itu hingga akhirnya ia terluka. Dan pada saat itu juga ia ingin mengakhiri semuanya.
Happy reading....