COMPLETED Waktu itu, kau dan aku adalah dua orang remaja yang dipertemukan tanpa sengaja, meja kantin menjadi saksi. Waktu itu, kau dan aku sama-sama menyusun cerita. Tawa, suka, canda dan perpisahan turut kita sisipkan pada kisah tanpa akhir tersebut. Waktu itu, kau dan aku kembali bertemu, pada musim dingin dibulan Desember, sudut jalan Fifth Avenue menjadi saksi. Waktu itu, kita sepakat untuk melanjutkan cerita, mengubah alur hingga aku tak bisa menyangkal sesuatu ; bahwa aku menyukaimu, lalu mencintaimu begitu saja. Waktu itu, aku menitipkan seluruh hatiku padamu, seutuhnya tanpa terkecuali. Begitu caraku mencintaimu, begitu dalam sampai tak ada ruang untuk bersedih karenamu. Aku tak bisa menebak apa yang sedang kurasakan saat ini jika 'waktu itu' tidak tercipta untuk kita. Lebih tepatnya, aku menolak untuk menebaknya. Jika ada kehidupan selanjutnya dan jalan cerita kita masih tetap sama, aku akan rela mengulangnya. Ku katakan dengan lantang sampai takdir mendengar. Rasa sakit itu tak seberapa, sungguh. Waktu itu, aku merindukanmu. Dan saat ini pun, kau masih harus bertanggung jawab atas rindu ini.