Felix Dan Kisahnya [HIATUS]
16 parts Ongoing Cerita ini hiatus sementara. Kalau berminat silahkan baca, kalau tidak silahkan tinggalkan lapak ini
__________
Sebenarnya, Felix gak pernah minta dilahirkan.
Apalagi dilahirkan di tengah keluarga yang bahkan gak rela dia ada.
Lee Felix. Anak bungsu dari empat bersaudara, dengan senyum paling manis tapi nasib paling getir. Satu-satunya dosa dia: lahir. Dan karena kelahirannya, seorang ibu harus pergi lebih cepat dari seharusnya.
Mereka-tiga kakak kandungnya-memutuskan diam-diam, tanpa sidang keluarga, bahwa Felix adalah terdakwa tunggal atas kematian ibu mereka.
Gak ada pembela. Gak ada pengampunan.
Kecuali Hwang Hyunjin.
Kakak tertua. Waras satu-satunya di rumah yang isinya luka dan dendam.
Tapi jangan salah. Hyunjin pun gak pernah bilang dia sayang sama Felix. Bahkan, dia gak pernah menyangkal rasa bencinya.
"Gue juga sama. Gue juga benci sama dia. Tapi... ibu minta gue buat jaga dia sebelum mengembuskan napas terakhir."
Kalimat itu-dingin, jujur, dan nyaris kejam-tapi entah kenapa, cuma itu satu-satunya yang bisa bikin Felix bertahan hidup sampai usianya menginjak tujuh belas.
Karena meski kasih sayang itu gak nyata, minimal kehadiran Hyunjin bisa mencegah tangan kakaknya yang lain buat benar-benar menghabisinya.
Hari-hari Felix diisi dengan suara-suara kasar, makian, dan tatapan kosong yang seolah bilang: "Kapan lo mati aja, sih?" Tapi dia tetap bertahan.
Senyumannya tetap ada. Walau tipis, walau penuh retakan, dia tetap bangun setiap pagi dan mencoba percaya:
"Hyung masih ada. Meski dia benci aku, dia gak ninggalin aku."
Tapi yang namanya manusia, ada batasnya. Dan pada suatu malam-malam paling sunyi dalam hidup Hyunjin-Felix pergi.
Bukan kabur. Bukan main-main.
Tapi benar-benar pergi.
Tanpa bunyi. Tanpa jejak. Cuma ada satu pesan ditulis di atas kertas yang udah kena cipratan air mata:
"Jika kasih sayangmu hanya sandiwara, maka biarkan aku pergi, hyung. Biarkan laut yang menyembunyikanku selamanya."
-Felix.