Awalnya hidupnya sangat tenang, seperti es didalam musim salju. Tidak ada yang menggangu. Sampai seorang asing datang didekatku dan berhenti sejenak. Tapi ia mulai merakit sebuah tenda, mencari kayu bakar, dan membuat tungku. Aku mulai terganggu karena itu. Teman-teman disekitar tungku itu sudah teriak minta tolong sampai tidak terdengar lagi suara teriakkan mereka. Dan ia mulai berjalan kearahku sambil membawa sebuah teko. Dan dimasukkannya lah aku kedalam teko itu, sampai aku mulai merasakan tubuhku mulai panas, semakin panas, dan akhirnya meleleh. Dari air yang beku dengan suhu 0° sampai menjadi air didih dengan suhu 100° Tak sampai situ, aku dituang kedalam wadah yang lebih kecil. Lalu aku dicampur dengan sesuatu yang pahit, tanpa rasa manis sedikit pun. Sekarang aku mulai memasuki wilayah yang gelap, bersama si pahit. Aku dan di pahit berjalan bersama melalui suatu yang berlendir, rasa asam, dan zat lainnya. Sampai disuatu titik, si pahit mulai diserap oleh dinding2 disekitar kami. Tapi entah kenapa, aku masih tetap disini, dan sekarang keadaan sangat hening. Sampai aku merasakan guncangan kembali, yang membuatku terbangun dari tidur. Perlahan bergerak, bergerak, bergerak. Dan aku terjatuh disuatu tempat entah dimana. Namun sepertinya aku aman disini. Dan perlahan aku menjadi es kembali.