Aku, tak pernah menyangka, yang akan menjadi cinta pertama ku adalah dia. Dia si lelaki bodoh yang tidak pernah peduli dengan keberadaan ku di dunia ini.
Sungguh, mencintai seseorang yang tidak peduli akan keberadaan ku itu sangatlah rumit. Dan menyakitkan.
Aku sering bertanya-tanya pada diriku sendiri, dari mana dan sejak kapan perasaan ini tumbuh. Namun sayangnya, aku pun tidak tahu harus menjawab apa.
Sejauh ini, yang aku rasakan mungkin tak jauh berbeda dengan mengambil permata di dasar jutaan jarum. Ya sakit sekali.
Dalam milyaran manusia di dalam bumi ini, adakah seseorang yang bisa mengajari ku caranya melupakan cinta pertama? Jika ada, aku benar-benar sedang membutuhkannya sekarang.
Awalnya, aku tidak mengerti sama sekali apa itu cinta. Sampai kamu mengajariku sedikit banyak tentangnya. Kamu adalah cinta pertamaku, yang takkan pernah tergantikan.