Sweet Lies
  • Reads 140
  • Votes 20
  • Parts 3
  • Reads 140
  • Votes 20
  • Parts 3
Complete, First published Nov 28, 2018
Apa yang kalian lakukan jika selama ini kalian hidup dalam kebohongan dan kalian baru saja mengetahui itu. Dimana saat usia kalian menginjak dewasa labil,dimana sikap kalian seharusnya untuk bermanja kepada orangtua,dimana kalian seharusnya bersenang-senang bersama sahabat kalian.tapi tdk dengan Angel,dia remaja yang tangguh,dia merasakan kebohongan itu,dia selalu menangis dan berdoa kepada Tuhan untuk menghapus kebohongan yang tercipta.
Rasa sakit dari kebohongan tersebut pun seakan tdk ada artinya....seiring berjalannya waktu dia jatuh cinta tapi ntah kenapa sepertinya takdir mempermainkan dirinya. Dimana dia jatuh cinta dengan pria yg amat dicintai namun apa? Dia ditinggalkan dan tdk memberi harapan yg pasti. 
"Sesakit itukah untuk merasakan secuil kebahagian,aku ingin merasakannya,bagaimana pun caranya jika kebahagiaan ada aku akan menjemputnya tapi mengapa seolah-olah takdir dan Tuhan tdk ingin aku merasakan itu" ~Angel

Akankah dia merasakan apa yg selama ini ingin digapainya?
Seperti apa caranya dia mendapatkannya?

Penasaran dengan cerita saya????
Kuy mampir jgn lupa tinggalin vote and commen🤗
Dan share ke teman kalian cerita saya. Follow juga akun wattpad saya🌼

Happy Reading guysss🤗🤗🤗
All Rights Reserved
Sign up to add Sweet Lies to your library and receive updates
or
#19berakhir
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
I'm Alexa cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
AV cover
I'm the Protagonist cover
THEORUZ cover
FIX YOU cover
My Dangerous Junior cover
Kaesar cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan