Kinanthi dan Jonathan memutuskan untuk dekat bahkan menjalin hubungan berpacaran dengan begitu mudah, seolah semua hal bisa terjadi begitu saja tanpa aba-aba ketika dua manusia sudah terlanjur jatuh cinta. Tetapi bukankah itu berarti juga membuka kesempatan kepada masalah agar tiba tanpa aba-aba juga? Menghadirkan sosok Tristan yang begitu menenangkan. Sehingga ketika Kinanthi dihadapkan pada satu pilihan saja yang harus diambilnya. Ia tidak tahu, apakah sebaiknya bersama dengan satu orang yang datang menjanjikan masa depan, atau justru dengan ia yang datang dari waktu bernama masa lalu.