"Eliiis....." Suara Ana dari koridor yang memecah sepi "Ya! Kau membuatku tekejut " "Elis.." ia berkata sambil menyunggingkan senyum mencurigakannya. Dan aku menyipitkan kedua mataku menatapnya curiga " Aku mengirim videomu ke Bighit" jelasnya mantap " Ya, terus.. ?!" aku hanya menanggapi seadanya karna aku tau ia pasti sedang membuat lelucon "Kau tidak marah ?!" jawabnya heran tak percaya. Anak ini memang jago akting "Ya.. Akting mu memang bagus Ana, tapi aku tak akan tetipu lagi.. " jawabku sambil meggoyangkan telunjukku Ana menyodorkan layar handphonenya tepat didepan wajahku, aku memegang tangannya dan menatapnya tanpa melihat layar handphone "Lihat!" mengarahakan dagunya pada handphonenya. Aku mengambil handphonenya dan..... "Ya! Ana! Aish... Kau benar mengirim videoku ?!" teriakku tak percaya dan reaksi Ana hanya tersenyum simpul. "Bighit memang membuka audisi, tapi itu khusus laki-laki....." teriak ku lagi ingin menarik Ana tapi Ana sudah berlari lebih dulu "Ya... Siapa tau setelah Bighit melihat videomu, ia akan membuka audisi untuk perempuan.." ia berlari sambil tertawa dan aku ikut berlari "Kau memang gila.. " Tapi terima kasih Ana berkatmu aku ada di Bighit *maaf kalo tulisan agak ngawur, salah ataupun gak baku dan gak jelas. Mohon dimaklumi ini cerita pertama" #151- Bighit (14/01/18)